Dengan mempergunakan teleskop 250 cm di Observatorium Mount Palomar, astronom Edwin Hubble (1924) memotret sebuah galaksi di rasi Andromeda. Dia menjelaskan, untuk ertama kalinya, bentuk galaksi yang kemudian terkenal dengan nama galaksi Andromeda, berjarak 2 juta tahun cahaya dari galaksi kita (Bimasakti/Milkyway). Galaksi Andromeda merupakan galaksi luar (extra galaxy) pertama yang diketahui astronom. Sejak penemuannya, banyak studi dilakukan dalam mempelajari galaksi-galaksi di luar galaksi Bimasakti tempat kita berada.
Upaya para astronom mempelajari galaksi melalui pengamatan semenjak abad ke-18, telah melahirkan berbagai katalog benda-benda langit yang meliputi gugusan bintang termasuk didalamnya adalah galaksi. Pada tahun 1888, J.L.E. Dreyer mempublikasikan New General Catalogue of nebulae and Clusters of Stars yang memuat 7840 obyek langit. Katalog ini dilengkapi dengan suplemennya, Index Catalogues pada tahun 1895 dan 1908. Umumnya katalog tersebut mempergunakan notasi NGC atau IC diikuti dengan nomor obyek dalam daftar. Sebagai contoh, galaksi Andro-meda diberi nomor katalogus NGC 224.
Ada banyak galaksi-galaksi dengan berbagai ragam bentuknya. Hubble mengklasifikasikan galaksi-galaksi berdasarkan bentuknya ke dalam 3 kelompok utama, yakni:
1. Galaksi spiral (S)
Populasi galaksi berbentuk spiral ini yang terbanyak (80%). Galaksi ini memiliki struktur yang paling teratur dengan pusat, selubung bulat dan piringan dengan lengan spiral yang mengelilingi ekuator galaksi. Variasi dari galaksi spiral adalah galaksi spiral berbatang (SB), dengan bentuk cerutu yang melintasi pusat dan di kedua ujungnya pola spiral menjuntai.
2. Galaksi eliptik (E)
Galaksi dengan bentuk ini meliputi 17% dari seluruh populasi galaksi di alam semesta. Bentuknya lebih sederhana dibandingkan dengan galaksi spiral, karena hanya terdiri dari pusat dan selubung pipih. Kerapatan bintang lebih tinggi di pusat dibanding di tepiannya.
3. Galaksi tidak beraturan
Sebanyak 3% dari galaksi yang teramati sejauh ini menunjukkan bentuk yang tidak beraturan. Bentuknya lebih merupakan onggokan bintang dengan batas yang kurang jelas. Berbagai contoh nyata galaksi ini antara lain Awan Magellan kecil dan besar, tetangga galaksi kita, Bima Sakti.
Pola galaksi yang dirangkum dan diklasifikasikan oleh Hubble ditafsirkannya sebagai perjalanan evolusi galaksi di alam semesta dari bentuk yang awalnya sangat teratur menuju bentuk yang tidak beraturan.